02 December 2012

Senyum Itu Tetap Indah

Pagi ini ku awali hari dengan mencuci ala mahasiswa, rendam dan bilas dan jemur. Jam 9 aku berangkat ke kampus. Nah, sesuatu itu terjadi saat aku mampir di sebuah ATM untuk menarik sejumlah uang (cuma selembar merah). Kebetulan mesin ATM tersebut berada di dalam bank. Saat pintu terbuka, aku disuguhi sebuah atraksi yang sangat jarang dijumpai saat ini. Seorang satpam dengan wajah ceria dan senyum, iya senyum, sebuah senyum yang sangat ikhlas dan bukan senyum karena keterpaksaan untuk alasan sebuah profesi. Hati ini yang tadinya agak sedikit ruwet, menjadi lebih indah dan nyaman, ikut merasa bahagia melihat garis-garis senyum yang terasa sangat indah.

senyum

Memang, di setiap bank atau kantor pelayanan publik, setiap karyawan atau petugas diharuskan salam, senyum, dan sapa. Tapi, di tempat ini, aku bisa melihat, bahkan merasakan sebuah keikhlasan dari sebuah senyuman. Senyum itu tetap indah!

Nah, kejadian indah ini masih berlanjut hingga ke area parkir. Seorang petugas parkir menghampiri sepeda motorku, dengan senyum yang sangat indah dia berkata "udah bang motornya?" sambil menepuk bahuku. Tangan ini yang biasanya sangat kaku untuk menarik selembar uang ribuan dari dompetku, kali ini terasa sangat mulus untuk melakukannya. Ternyata, parkir di situ gratis. Akhirnya uang seribuan itu pun terselamatkan walau dalam hati sebenarnya aku ingin sekali memberikan untuk si abang parkir itu.

Yah, begitulah senyum. Sebuah senyum yang sangat ikhlas akan sangat terasa bagi orang yang melihatnya. Dan senyum itu bisa menghadirkan kebahagiaan bagi orang lain.